Tidak lama setelah saya mengetahui berita tentang
Ponari, kemudian saya mengajukan sebuah pertanyaan tentang Ponari yang
telah ditulis oleh sahabat saya, kemudian saya ajukan kepada Syaikh Ali
Ar Rajihi Hafidzahullah, ditengah – tengah keletihan yang terlihat dari
wajah beliau dikarenakan sehabis safar ( dakwah keluar ) dan ditengah
kesibukkannya, beliaupun menyanggupi jawaban pertayaan tentang Ponari
secara tertulis. Pertanyaan tersebut baru beliau kasihkan kepada saya
setelah lebih dari satu bulan. Setelah itupun lama tidak langsung
diterjemahkan karena sesuatu hal, akhirnya baru bisa diterjemahkan oleh
beberapa sahabat saya tiga pekan yang lalu. Semoga Allah membalas
kebaikkan Syaikh Ali Ar – Rajihi dan teman-teman. Semoga fatwa Syaikh
Ali Ar Rajihi ini menambah jelas tentang hakekat kejadian yang terjadi
pada Ponari dan pengobatannya.
Berikut pertanyaan dan Jawabannya
Pertanyaan :
Pertanyaan yang sangat penting, yang kami berharap Syaikh menjawabnya – semoga Allah senantiasa menjaganya –
Telah terjadi dinegeri kami (Indonesia), bahwa seorang anak kecil
yang bernama Ponari pada suatu hari bermain diluar rumahnya, pada saat
turun hujan yang sangat lebat dengan disertai petir, tiba-tiba jatuh
disisinya sebuah batu yang bercahaya yang diambil olehnya dan dibawa
kerumahnya.
Kemudian setelah kejadian tersebut menjadilah anak tersebut seorang
yang dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan cara sebagai
berikut : mencelupkan batu tersebut disebuah tempat yang
berisi air kemudian diberikan kepada orang yang sakit dan diminumnya
kemudian sembuh dengan idzin Allah.
Tersebarlah berita anak kecil tersebut yang umurnya baru 10 tahun,
maka manusia berbondong-bondong berdatangan kepada anak itu dengan
tujuan berobat, hingga mencapai 10 ribu pasien pada tiap bulannya.
Berkata sebagian manusia : bahwasannya kejadian tersebut
adalah mu’jizat, dan berkata sebagian lainnya ini adalah karomah dan
berkata sebagian lainnya ini adalah perdukunan dan tipu daya syaithan.
Pertanyaanya : kami berharap jawaban dari syaikh –
semoga Allah membalas kebaikkan syaikh – yang sudi meluangkan waktunya
untuk menjelaskan permasalahan ini dan menjelaskan hukumnya bersama
dalil-dalilnya.
Jumat, 29 Januari 2010
Fatwa Syaikh Abul Hasan Bin Ali @ Ponari
Jimat, Pembawa Bencana
قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
“Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah mereka (berhala-berhala kalian) itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Hanya kepada-Nyal bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. Az-Zumar: 38)
Dari Uqbah bin Amir -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلَا أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ
“Barangsiapa mengantungkan tamimah (jimat) niscaya Allah tidak akan menyempurnakannya untuknya.” (HR. Ahmad no. 16763)
Dalam sebuah riwayat:
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa mengantungkan tamimah (jimat) maka sungguh dia telah berbuat kesyirikan.” (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 492)
Dari Abdullah bin Ukaim -radhiallahu anhu- dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (jampi atau mantra), maka Allah akan menyerahkannya kepada gantungannya tersebut.” (HR. At-Tirmizi no. 1998. Diriwayatkan juga oleh An-Nasai no. 4011 dari Abu Hurairah)
Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu anhu- dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah adalah bentuk kesyirikan.” (HR. Abu Daud no. 3385, Ibnu Majah no. 3521, dan Ahmad no. 3433)
Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat oleh para dukun, yang dengannya mereka membuat dua orang saling mencintai, dinamakan juga al-athh (pelet).
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Hukuman Bagi Pelanggan Para Dukun
Al-Ustadz Abu Muawiah
Allah Ta’ala berfirman:قُل لاَّ يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)
Dari sebagian para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)
Dari Abu Hurairah dan Al Hasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa (Al-Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Ahmad no. 9171)
Dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha dia berkata;
سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسٌ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَيْسَ بِشَيْءٍ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَا أَحْيَانًا بِشَيْءٍ فَيَكُونُ حَقًّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا مِنْ الْجِنِّيِّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ فَيَخْلِطُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ
“Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai dukun-dukun, lalu beliau menjawab: “Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian dia membisikkannya ke telinga walinya (dukun) lalu mereka mencampuradukkan bersama kebenaran itu dengan seratus kedustaan.” (HR. Al-Bukhari no. 5762 dan Muslim no. 2228)
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Kamis, 14 Januari 2010
Kenapa Mereka Menjadi Mualaf
Apakah mereka seorang mualaf atau sudah lama memeluk islam saya tidak tau pasti,karena tidak berani bertanya kepada mereka.Bahasa tentu saja jadi alasan utama untuk bertanya..hehehe.kan mereka orang bule.Kosakata inggris saya terbatas sekali,meski bukan tidak bisa samasekali.Duh...jadi inget dulu sekolah selalu bolos kalo pelajarannya bahasa inggris.Udah gitu kan pengenalan inggris untuk peralatan teknik.Bener-bener ga menyangka kalo bisa nyasar di brunei sampai 7 tahun dan bekerja dibidang yang bertolak belakang 380 derajat dengan ilmu yang dipelajari di sekolah dulu.(sekedar info saya cuma sekolah di STM jurusan listrik tegangan tinggi).Ok...kembali ke cerita mualaf.Dua kali ketemu di acara sholat ashar berjamaah,kemudian saling jabattangan selepas sholat.Yang menjadi pertanyaan kenapa mereka jadi muslim dan menyakininya?Karena sholat mereka tegakkan,karena mereka berkenan menutup aurat dengan memakai jilbab(kalau yang satu ini saya melihat di restoran),dan wajah mereka jelas-jelas wajah eropa.Pengalaman ini bukan saya baca di situs-situs islam atau melihat video di youtube(convert to islam),bukan pula saya baca dari buku-buku.Tapi benar-benar hadir di sekitar saya secara langsung.Apakah sebenarnya rahasia hidayah itu???Selalu ada perasaan haru dan kagum yang selalu terlintas di hati saya.Sementara islam dipojokkan sebagai ajaran teroris,ajaran kekerasan,ajaran penindasan terhadap wanita,terbelakang,kebodohan dsb.Anda tentu sangat paham kalo orang putih sangat mengedepankan akal,rasional hingga menyeret mereka kepada paham atheis.Betulkah TUHAN itu ada?Tentu sangat sulit bagi mereka untuk menalar tentang islam,tentang kenyakinan akan hal-hal yang ghaib yang tidak kasatmata.Sementara secara materi mungkin mereka adalah orang-orang yang cukup dipandang dari kehidupan orang indonesia pada umumnya.Jadi alasan menjadi mualaf karena materi bisa di kesampingkan,itu menurut pandangan saya.Mungkin lain pandangan anda.
Kamis, 07 Januari 2010
Sistem Pend Anak & Hubungan Anak # Orang Tua (3)
Friday, 28/08/2009 11:19WIB
Luqman
bersama anaknya mengikuti langkah-langkah akidah setelah ia mengakar
kuat dalam sanubari, setelah beriman kepada Allah tanpa ada sekutu
bagi-Nya.
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)
Konteks surat melanjutkan kisahnya tentang nasihat Luqman kepada anaknya. Dan ternyata, Luqman bersama anaknya mengikuti langkah-langkah akidah setelah ia mengakar kuat dalam sanubari, setelah beriman kepada Allah tanpa ada sekutu bagi-Nya, setelah meyakini akhirat tanpa ada keraguan terhadapnya, setelah meyakini keadilan balasan tanpa ada sesuatu yang luput darinya meskipun seberat biji sawi. Adapun langkah selanjutnya adalah tawajjuh kepada Allah dengan shalat, dan tawajjuh kepada manusia dengan mengajak mereka kepada Allah dan sabar menjalankan tugs-tugas dakwah dan keletihan-keletihannya yang harus diterima.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (17)
Sistem Pend Anak & Hubungan Anak #Orangtua (2)
Selasa, 25/08/2009 10:13 WIB
Al-Qur’an
mengarahkan untuk bersyukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat yang
pertama, dan kepada kedua orangtua sebagai pemberi nikmat yang yang
kedua.
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)
Di bawah naungan gambaran yang lembut itu, al-Qur’an mengarahkan untuk bersyukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat yang pertama, dan kepada kedua orangtua sebagai pemberi nikmat yang yang kedua. Al-Qur’an menyusun kewajiban-kewajiban, dimana syukur kepada Allah disebut terlebih dahulu, lalu disusul dengan syukur kepada kedua orangtua. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu..” Lalu al-Qur’an menghubungkan hakikat ini dengan hakikat akhirat: “Hanya kepada-Kulah kembalimu..” dimana bekal syukur yang disimpan itu bermanfaat.
Sistem Pend Anak & Hubungan Anak & Orangtua (1)
Jumat, 14/08/2009 13:00 WIB
Al-Qur’an
memaparkan hubungan antara orangtua dan anak dalam gaya bahasa yang
lembut, dan melukiskan hubungan ini secara inspiratif, sarat
emosi/perasaan dan kelembutan.
وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)
Ada perbedaan riwayat tentang siapa sebenarnya Luqman yang dipilih al-Qur’an untuk menyampaikan masalah tauhid dan akhirat melalui lisannya. Sebagian mengatakan bahwa ia adalah seorang Nabi, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ia hanyalah seorang hamba yang saleh. Mayoritas berpegang pada pendapat kedua.
Alasan Jin Merasuki Manusia
jadi,persoalan sekarang adakah ana boleh percaya apa yg berlaku?.ana beriman pada perkara ghaib dan semua rukun2 iman yg lain.apakah tanda @ perkara yg Allah nak sampaikan di sini?asif,sekadar minta masukan…jazakillah
ummu aiman
Jawaban
Waalaikumussalam Wr WbUmmu Aiman yang dimuliakan Allah swt
Masuknya jin kedalam tubuh manusia telah ditegaskan Al Qur’an, sunnah dan juga kesepakatan para ulama ahli sunnah. Firman Allah swt :
Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.” (QS. Al Baqoroh : 275)
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Rabu, 06 Januari 2010
Keadaan Iblis di Neraka
Ustadz yang dirahmati Allah,
Saya mau bertanya, jika iblis diciptakan dari api, lalu mengapa dia juga ditempatkan di neraka yang terbuat dari api yang panas?
Jazakumullah ustadz atas jawabannya
Gustri Eni Putri
Jawaban
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Gusti Eni yang dimuliakan Allah swt
Telah diketahui bahwa Allah swt menciptakan iblis dan jin dari api, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya yang menceritakan tentang iblis :
Artinya : “Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al A’raf : 12)
Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Telah diketahui bahwa Allah swt akan mengadzab iblis dan orang-orang yang bersamanya dengan api neraka, sebagaimana firman-Nya :
Artinya : “Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (QS. Shaad : 85)
Telah diketahui pula bahwa adzab tersebut amatlah pedih sehingga merasuk kedalam tubuh. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara tabiat jasad dengan bahan yang digunakan untuk mengadzab. Lantas bagaimana setan merasakan adzab neraka padahal tabiatnya tidaklah berbeda dengan tabiat dzat tersebut karena ia adalah makhluk yang diciptakan dari api ?
Maka jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Allah swt Maha Mampu untuk merubah tabiat setan sehingga bisa merasakan adzab api neraka. Bukankah terkadang setan merubah bentuknya dengan bentuk-bentuk yang tidak seperti tabiatnya, terkadang dia tinggal di suatu tempat, tidur, duduk, mengenakan pakaian-pakaian yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya. Ia terkadang menempati rumah-rumah yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya ketika para pemiliknya memasuki rumah-rumah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai hadits Rasul saw namun demikian benda-benda tersebut tidaklah terbakar meskipun bersentuhan dengan setan itu. Disebutkan didalam beberapa riwayat bahwa setan pernah berupaya memalingkan Nabi saw disaat shalatnya, setan itu ingin merusak shalat beliau maka Nabi pun mencekiknya dan tangan beliau saw merasakan dinginnya lidah setan itu. Seandainya setan tetap seperti tabiatnya yang berasal dari api maka ia pasti membakar tangan Rasul saw yang telah menyentuhnya. Nabi Adam as telah diciptakan dari tanah namun dirinya telah dijadikan memiliki berbagai kehususan yang tidak seperti kekhususan sebuah tanah selama ruhnya masih berada didalam tubuhnya. Tidak mungkin pada tubuh manusia ditanam sebuah pohon sebagaimana pohon itu ditanam pada sebidang tanah.
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Selasa, 05 Januari 2010
Perbedaan Jin, Iblis dan Setan
Kamis, 26/11/2009 12:24 WIB
Bapak ustad Sigit yang dirahmati Allah SWT,Saya mau bertanya apa perbedaan antara Jin,Iblis dan syaitan.Bagaimana pula dengan penciptaan jin,karena setahu saya Allah SWT hanya menciptakan Malaikat,Iblis dan manusia.Sekian pertanyaan dari saya,atas jawabanya saya ucapkan terima kasih. Wassalam
Adi Setiawan
Jawaban
Waalaikumussalam Wr WbSaudara Adi yang dimuliakan Allah swt
Al Qurthubi didalam tafsirnya tentang surat al Jin menyebutkan bahwa para ahli ilmu telah berbeda pendapat tentang asal usul dari jin. Al Hasan al Bashri mengatakan bahwa jin adalah anak dari iblis sedangkan manusia adalah anak dari Adam. Diantara mereka ada yang beriman dan ada yang kafir, mereka semua sama dalam hal pahala dan siksa. Barangsiapa diantara mereka yang beriman maka dia adalah wali Allah dan barangsiapa dari mereka yang kafir maka ia adalah setan.
Ibnu Abbas berkata,”Jin adalah anak dari jaan dan mereka bukanlah setan. Mereka (jin) juga mati, diantara mereka ada yang beriman dan ada yang kafir. Sedangkan setan adalah anak-anak iblis yang tidak mati kecuali bersama iblis.
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Pakaian Muslimah Sesuai Syariat
laangsung saja, ustdz...
begini, sebenarnya, pakaian yang bagaimanakah yang benar untuk di kenakan seorang muslimah?
dan bolehkah memakai celana yang longgar? tetapi tetap menutup seluruh tubuh...
jazakallah khairan katsir
wassalamualaika wr. wb.
PS
Jawaban
Waalaikumussalam Wr WbSesungguhnya menutup aurat bagi seorang wanita terhadap seluruh tubuhnya kecuali bagian-bagian yang boleh diperlihatkan adalah suatu kewajiban yang diperintahkan Allah swt. Berbagai nash al Qur’an maupun Sunnah telah menjelaskan syarat-syaratnya sebagai berikut :
1. Menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan kedua telapak tangan sebagaimana dikatakan jumhur ahli ilmu berdasarkan hadits Aisyah dari Asma binti Abu Bakar yang datang menemui Rasulullah saw dengan mengenakan pakaian yang tipis, kemudian Rasulullah saw berpaling darinya dan mengatakan kepadanya,”Wahai Asma sesungguhnya apabila seorang wanita telah mendapatkan haidh maka tidak sepantasnya ia memperlihatkannya kecuali ini.” beliau mengisyaratkan kepada wajah dan kedua telapak tangan.” (QS. Abu Daud dan al Baihaqi. Ini adalah hadits hasan sebagaimana dikatakan asy Syeikh Nashiruddin al Albani).
Oleh karena itu seyogyanya seorang wanita muslimah menutupi seluruh tubuhnya secuali wajah dan telapak tangannya. Termasuk dalam hal ini adalah kedua kakinya mengingat ada sebagian wanita yang menganggap enteng pemasalahan menutup kaki-kaki mereka padahal ini bertentangan dengan syariat.
2. Berbahan lebar dan tidak sempit karena bahan yang sempit dapat membentuk tubuh wanita dan ini bertentangan dengan tujuan dari hijab dan tujuan ini tidaklah bisa direalisasikan kecuali dengan baju yang berbahan lebar.
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Fitnah Medis Modern
Kecenderungan Baru Mualaf di Inggris
Selasa, 05/01/2010 17:52 WIB
Caroline Bate adalah tipikal perempuan Inggris yang terpelajar. Ia pernah mempelajari bahasa Rusia dan Jerman sebelum akhirnya memilih jurusan manajemen dan mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang itu dari Universitas Cambridge.Lalu apa yang membuat Caroline istimewa? Yang membuatnya istimewa adalah minatnya terhadap agama Islam. Caroline mempelajari Islam dan merasa dirinya sebagai Muslim meski secara resmi ia belum mengucapkan dua kalimat syahadat. Caroline mewakili kalangan muda, kulit putih dan terpelajar di Inggris yang cenderung memiliki minat untuk mempelajari agama Islam. Sejumlah masjid di London mengakui adanya kecenderungan yang makin meningkat itu, bahkan bukan hanya berminat mempelajari Islam tapi juga menyatakan diri masuk Islam, terutama sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di AS. Seperti Caroline, warga Inggris yang masuk Islam kebanyakan berasal dari kalangan kelas menengah yang sudah mapan, punya karir yang bagus dan memiliki latar belakang kehidupan pribadi dan sosial yang bahagia. Dalam artikel "Wajah Baru Islam" yang dimuat di situs Islam For Today, penulisnya, Nick Compton menyebutkan bahwa trend semacam itu bukan hal yang baru di Inggris. Ia menyebutkan sejumlah warga asli Inggris ber "darah biru" yang memutuskan untuk menjadi seorang muslim, misalnya Jonathan Birt, putera dari Lord Birt yang masuk Islam pada tahun 1997 dan Joe Ahmed Dobson, putera mantan Menteri Kesehatan Inggris.
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Senin, 04 Januari 2010
Gadis Rusia Dapat Hidayah
KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
“For
me, Islam does make more sense,” ujar Alina. Dan akhirnya, gadis
keturunan Rusia yang telah menetap di California ini mengikrarkan diri
masuk Islam
Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum kedatangan seorang peserta
baru. Seorang gadis berkulit putih dan tinggi semampai memasuki ruang
kelas itu dengan pakaian muslimah yang sangat rapih. Pada awalnya
memang saya mengira bahwa dia adalah seorang Muslimah keturunan Albania
. Bahkan sangkaan saya ini berminggu-minggu, hingga suatu ketika saya
tanyakan “when did you convert?”. Dengan sedikit tersipu dia menjawab: “I am still learning. I really want to know more before taking any decision”. Saya tentunya terkejut dengan jawaban itu. Sebab selama ini dia menampilkan diri di kelas persis seperti Muslim.
Kata-kata “insya Allah”, “masya Allah”, dll., keluar dari mulutnya persis seorang Muslimah.
Bahkan dalam beberapa kasus, dia terkadang menyelah penjelasan saya
dengan tambahan, atau beberapa kali mengoreksi poin yang dianggapnya
kurang tepat. Setiap waktu pun shalat pasti ikut melakukan shalat
dengan jama’ah lainnya.
Ketika seorang non Muslim menanyakan tentang gambar dalam Islam, apakah
boleh atau tidak? Saya menjelaskan bahwa itu tergantung gambar apa dan
bagaimana serta untuk tujuan apa. Dia kemudian seolah mengoreksi bahwa “pictures of living creatures are not allowed. I read about this in the hadith Imam”,
selahnya. Dalam beberapa kesempatan terpaksa saya harus jelaskan bahwa
menyampaikan Islam itu mutlak memakai “pendekatan” yang tidak
sekaligus.
Direktur Itu Bersyahadat
Ketika pertama kali mengikuti kelas the Islamic Forum, wanita ini cukup menyebalkan sebagian peserta. Pasalnya, orangnya seringkali tertawa lepas, bersuara keras dan terkadang dalam mengekpresikan dirinya secara blak-blakan. Bahkan tidak jarang di tengah-tengah keseriusan belajar atau berdiskusi dia tertawa terbahak. Hal ini tentunya bagi sebagian peserta dianggap kurang sopan. Theresa, demikian dia mengenalkan dirinya, sangat kritis dan agresif dalam menyampaikan pandangan-pandangannya. “From what I’ve learned I do believe Islam is the best religion”, katanya suatu ketika. (watch 1.5 million Americans converted to ISLAM in USA
“but why women can not express themselves freely as men?, lanjutnya.
Dalam sebuah diskusi tentang takdir dan bencana alam, tiba-tiba Theresa menyelah “wait..wait…what? I don’t think God will allow people to suffer”. Ternyata maksud Theresa adalah bahwa Allah itu Maha Penyayang dan tidak mungkin akan menjadikan hamba-hambaNya menderita. Dia menjelaskan bahwa tidak mungkin bisa disatukan antara sifat Allah Yang Maha Pemurah dan penyayang dan bencana alam yang terjadi di berbagai tempat.
Biasanya saya memang tidak terlalu merespon secara serius terhadap pertanyaan atau pernyataan si Theresa tersebut. Saya tahu bahwa dia memang memiliki kepribadian yang lugas dan apa adanya, dan sangat cenderung untuk merasionalisasi segala hal. Belakangan saya tahu bahwa Theresa dengan nama akhir (last name) Gordon, ternyata adalah direktur sebuah rumah sakit swasta di Manhattan. Kedudukannya itu menjadikannya cukup percaya diri dan berani dalam mengekspresikan dirinya.
Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!
Kekaguman Katherine Wesley
KDNY (Kabar Dari New York):
Awalnya,
ia hanya ingin meneliti Islam, khususnya fikih dan perbandingan hukum
Islam. Tapi, ia mengaku “jatuh cinta” pada Islam. Sejak dua bulan
terakhir ini, the Forum for non/new Muslims membahas tafsir S.
Al-Hujurat Al-Quran. Rupanya metode pembahasan dengan menjelaskan kata
per kata cukup menarik bagi banyak peserta. Memang di antara peserta
itu sudah ada yang pernah mengambil kursus bahasa Arab. Sehingga
pembahasan ayat-ayat Al-Quran dengan pendekatan “kata per kata” dan
mendalami makna ayat-ayatnya dengan mendalami makna dari setiap kata
menjadi daya tarik tersendiri.
Hari pertama saja, ketika saya menjelaskan kata ‘aamanuu’ pada ayat “yaa aayuhalladzina aamanuu laa tuqaddimuu……dst”, mengambil waktu yang cukup panjang untuk menjelaskan semua makna yang terkait dengan kata itu.
Dimulai dari kata “amina-ya’manu-amnun” yang berarti “aman”, hingga “aamana-yuuminu-I’maan wa amaanah” yang berarti “amanah” atau kepercayaan.
Duduk di salah satu sudut ruangan yang tidak terlalu luas itu, seorang
gadis bule. Wajahnya putih bersih dan penuh senyum, tapi menampakkan
sikap pemalu. Sesekali gadis itu menyelah seolah-olah membenarkan
penjelasan saya, atau menguatkan argumentasi-argumentasi yang saya
berikan.
Saya memang agak terkejut. Apalagi gadis ini belum saya kenal dengan baik. Maka, dalam sebuah sesi hari Sabtu itu saya Tanya, “may I ask you?”
“Yes sir!” jawabnya sopan.
“Do you speak Arabic?”, tanyaku.
“Oh no!”, katanya malu-malu. “But I took some course on Arabic”, lanjutnya.
"Di mana anda mengambil kursus Arab, dan bagaimana tingkat bahasa Arab mu?" tanyaku.
Dengan sedikit tertawa dia mengatakan, “Jujur saya malu mengatakannya. Saya baru pemula.”
“Saya juga pemula! Jawab saya sambil bercanda.
Mengislamkan Amerika : Catatan Dakwah Dai Muda Asal Indonesia di Amerika
KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
SINOPSIS
: Setelah Jum’atan, ditemani seorang Sister, Margarita menemui saya di
depan pintu. Dengan sedikit canggung, dia menyampaikan keinginannya
untuk resmi menjadi seorang Muslimah. Alhamdulillah, disaksikan oleh
ribuan jamaah, Margarita diiringi oleh linangan airmata
berikrar,”Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadan
Rasul Allah”, disambut dengan pekikan takbir berkali-kali oleh para
hadirin.” *Mengislamkan Amerika, itulah barangkali cita-cita
ustadz muda Syamsi Ali. Ia hijrah ke negeri adidaya itu bukan untuk
mencari nafkah atau berhura-hura. Syamsi merelakan diri jauh dari tanah
air kesayangan, untuk menyambung misi Rasulullah saw., menyebarkan
dakwah Islam. Liku-liku, pengalaman dan materi dakwahnya di kediamannya
New York dan negara-negara bagian lain diabadikan dalam buku ini.
Syamsi Ali, lahir di Kajang-Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1967. Syamsi
kecil menyelesaikan Sekolah Dasar di kampung halamannya suku Kajang,
Sulsel. Untuk memperdalam ilmu agama, orangtuanya kemudian
menyekolahkan Syamsi ke Pondok Pesantren Muhammadiyah “*Darul-Arqam* “,
Makasar. Setelah tamat dari pesantren tahun 1987, Syamsi remaja
mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya hingga akhir
1988. Saat itu mendapat tawaran beasiswa dari *Rabithah Alam Islami*
untuk melanjutkan studi ke *International Islamic University*,
Islamabad, Pakistan. Tahun 1992 ia menamatkan program sarjana (S-1)
dalam bidang Tafsir Al- Qur’an. Kuliahnya berlanjut pada universitas
yang sama dan menyelesaikan magister (S-2) dalam bidang Perbandingan
Agama pada tahun 1994. Selama studi pascasarjana di Pakistan, Syamsi
muda juga bekerja sebagai staf pengajar pada sekolah *Saudi Red
Crescent Society* di Islamabad. Dari sekolah itulah kemudian ia
mendapat kesempatan untuk mengajar pada *Islamic Education Foundation*
Jeddah, Saudi Arabia di awal 1995. Itu yayasan pendidikan milik Amir
Mamduh, adik Raja Fahd.
”Adzan itu Masih Terngiang di Telingaku”
KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
Sabtu
9 Juni lalu, saya datang ke Islamic Cultural Center of New York lebih
awal. Selain ingin melihat dari dekat jalannya Weekend School (sekolah
akhir pekan), juga sekretaris menelpon kalau ada seseorang yang ingin
bertanya tentang Islam. Saya minta agar dipersilahkan datang setelah
Zuhur sehingga bergabung dengan the Islamic Forum for non Muslims,
kelas khusus setiap pekan bagi orang-orang non-Muslim yang ingin
mengetahui lebih jauh mengenai ajaran Islam. Tapi rupanya, orang
tersebut hanya bisa sebelum jam 12 siang itu.
Sekitar pukul 11 pagi masuklah seorang wanita bule dengan kerudung yang
rapih. Saya sedikit terkejut sebab ketika masuk ke ruangan saya dia
mengucapkan salam dengan sangat fasih, bahkan hampir saja saya mengira
kalau yang bersangkutan itu adalah orang Syam (Palestina, Jordan atau
Libanon).
Saya kemudian mempersilahkannya duduk dan bertanya: “Hi, what’s your name and where are you from?” Dengan sedikit tersenyum dia menjawab: “Hi,. I am Jemie. I am from here but my parents are from Texas”. Saya ingin tahu kefasihan dia dalam bersalam, maka saya tanya: “How come you said salaam in way that’s so perfect? I tended not to believe that you’re an American”. “Oh..I know Arabic and speak it fluently” jawabnya cepat.
Minggu, 03 Januari 2010
Sejarah NATAL
Perhatikanlah Anak-Anakmu
Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata, "Suatu hari aku sedang bersama anak-anak. Tiba-tiba muncul Rasulullah SAW dan berkata, 'Assalamualaikum, hai anak-anak'."