Kamis, 11 Maret 2010

Menikah Dan Berkeluarga

             


Hari ini 11 maret 2010 tepat 3 tahun usia pernikahan kami.Masih muda memang dan masih panjang jalan yang harus kami lalui hingga akhir perjalanan kami kelak.11 maret 2007 jam 10 pagi di masjid jami' Asr hassanil Bolkiah Brunei Darussalam akhirnya cinta kami disatukan dalam kalimat suci dan atas nama Allah SWT menjadi halal-lah hubungan suami-istri.Bahagia bercampur sedih tentunya bagi kami berdua.Ketika kami disatukan,orangtua kami tiada disisi menyaksikan kebahagiaan kami berdua.Biaya dan jarak menjadi kendala.Kami memutuskan menikah di Brunei karena masalah biaya perkawinan.Calon istri sebelumnya hampir 9bulan di Indonesia,jadi juga tidak punya tabungan.Sementara saya,begitu Calon istri dapat visa kerja,terpaksa saya harus pulang untuk mengikuti  pendaftaran CPNS Dep Hub yang berujung pada penipuan.Benar-benar beban yang berat,cobaan yang mengguncangkan jiwa karena yang jadi korban adalah kami adik-beradik.Hingga ayahanda yang selama saya berada disisinya di didik dan membesar belum pernah sakit tekanan darah tinggi langsung tekanan darahnya naik sampai untuk membuka mata saja tidak bisa karena bumi terasa berputar bahkan pernah hampir jatuh dari kursi semasa saya disamping beliau menunggui dan mengajak cerita.Orang yang kami percaya,ternyata dengan tega mengkianati kami hingga total 70 juta melayang dari kami berdua.Orangtua mana yang tidak kaget dan sedih.Alhamdulillah,ayahanda tidak sampai terkena penyakit stroke dam sehat wal afiat sampai sekarang.

Dengan segala pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Brunei lagi.Saya memutuskan untuk mengajak Ayahanda pergi ke Bogor untuk melamar ke Ibu calon istri saya,karena bapak calon istri sudah almarhum.Kami dijemput oleh teh Upung dan om Arsil di stasiun Bogor,kemudian pergi kerumah Mas Toni di Bogor,dimana sementara waktu ibu calon mertua tinggal disana.Kendala bahasa terjadi karena ayahanda tidak banyak menguasai bahasa Indonesia,hingga saya terpaksa ikut nimbrung untuk menyatakan bahwa kami akan menikah/ijab secepatnya di Brunei karena masalah biaya yang mungkin kami tidak akan sanggup menunggu sampai punya biaya lagi untuk balik dan menikah di Indonesia.Jadi hanya restu dari masing-masing orangtua kami untuk perjalanan pernikahan kami,meski orangtua kami tidak ada di sisi.Sedih yang dirasa ditengah kebahagiaan  dan restu dari teman-teman kerja di Mamih,yang datang lumayan banyak.Sewaktu saya pulang ke Indonesia selepas menikah,pertama kali bertemu emak,tangis saya pecah berderai di pelukan emak.dan saya tak bisa lagi berkata-kata.Bagaimana bisa berkata-kata,haru dan sedih campur aduk jadi satu.Diantara 3 anak laki-laki hanya saya yang dari kecil sampai dewasa  tidak pernah berpisah dari orangtua.Kakak yang sulung dari kecil ikut kakek meski tidak begitu jauh rumahnya dari rumah kami.Sementara kakak yang nomor dua dari SD klas 3 sampai lulus SMP ikut paman yang jadi guru yang tinggal di kabupaten Nganjuk.Sepi mungkin yang dirasa oleh kakek dan paman saya hingga kami adik-beradik harus terpisah meski kami secara materi tidak kekurangan.Di keluarga kakek saya anak cuma 3,yang sulung belajar di pesantren Nganjuk.yang bungsu jadi guru di Nganjuk.Sementara yang tinggal dekat kakek adalah emak,yang telah memberi cucu 5 orang.
       Saya merasakan kesedihan ketika di hari kebahagiaan saya,ternyata orangtua tidak ada disamping saya.Hanya DOA RESTU yang kami selalu pinta semoga hidup ini penuh keberkahan,kekuatan iman,lurusnya jalan hidup hingga kami menjadi manusia yang menyembah ALLAH SWT dan berbakti kepada orangtua kami.Bukankah jalan surga hanya menyembah kepada ALLAH SWT dan restu orangtua???Alhamdulillah,kami telah dapat mengikuti sunah Rasul yang mulia Muhammad SAW untuk menikah dan mempunyai keturunan.2 bulan setelah pernikahan istri saya dinyatakan hamil dan seiring perjalanan waktu usianya telah 2 tahun 1 bulan untuk 12 maret besok.
  Hanya doa yang kami panjatkan semoga keluarga muda ini di berkahi oleh ALLAH SWT dengan kekuatan iman kepada  kami berdua untuk saling mencintai karena ALLAH SWT,menjahui fitnah dan menjauhi Zina.Semoga cahaya iman kami selalu bertambah sehingga dapat melihat,merasakan dan mengambil hikmah tentang kehidupan sehingga kami tidak akan tersesat langkah,selamat dunia dan akherat.Menjadi keluarga yang sakinah,mawadah wa rahmah.Keluarga yang berbahagia,yang tentram,yang penuh nafsu cinta kepada suami-istri dan yang penuh kasih sayang dalam membina mahligai rumah tangga sejalan dengan apa yang telah di ajarkan oleh ALLAH SWT didalam AL Quran dan teladan hidup dari manusia pilihan Rasul yang mulia Muhammad SAW.
                                                                                            Amin..................
                                                                                            sg Hanching 11 maret 2010

0 comments: