Jumat, 29 Januari 2010

Fatwa Syaikh Abul Hasan Bin Ali @ Ponari

Tidak lama setelah saya mengetahui berita tentang Ponari, kemudian saya mengajukan sebuah pertanyaan tentang Ponari yang telah ditulis oleh sahabat saya, kemudian saya ajukan kepada Syaikh Ali Ar Rajihi Hafidzahullah, ditengah – tengah keletihan yang terlihat dari wajah beliau dikarenakan sehabis safar  ( dakwah keluar ) dan ditengah kesibukkannya, beliaupun menyanggupi jawaban pertayaan tentang Ponari secara tertulis. Pertanyaan tersebut baru beliau kasihkan kepada saya setelah lebih dari satu bulan. Setelah itupun lama tidak langsung diterjemahkan karena sesuatu hal, akhirnya baru bisa diterjemahkan oleh beberapa sahabat saya tiga pekan yang lalu. Semoga Allah membalas kebaikkan Syaikh Ali Ar – Rajihi dan teman-teman. Semoga fatwa Syaikh Ali Ar Rajihi ini menambah jelas tentang hakekat kejadian yang terjadi pada Ponari dan pengobatannya.
Berikut pertanyaan dan Jawabannya
Pertanyaan :
Pertanyaan yang sangat penting, yang kami berharap Syaikh menjawabnya – semoga Allah senantiasa menjaganya –
Telah terjadi dinegeri kami (Indonesia), bahwa seorang anak kecil yang bernama Ponari pada suatu hari bermain diluar rumahnya, pada saat turun hujan yang sangat lebat dengan disertai petir, tiba-tiba jatuh disisinya sebuah batu yang bercahaya yang diambil olehnya dan dibawa kerumahnya.
Kemudian setelah kejadian tersebut menjadilah anak tersebut seorang yang dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan cara sebagai berikut : mencelupkan batu tersebut disebuah tempat yang berisi air kemudian diberikan kepada orang yang sakit dan diminumnya kemudian sembuh dengan idzin Allah.
Tersebarlah berita anak kecil tersebut yang umurnya baru 10 tahun, maka manusia berbondong-bondong berdatangan kepada anak itu dengan tujuan berobat, hingga mencapai 10 ribu pasien pada tiap bulannya.
Berkata sebagian manusia : bahwasannya kejadian tersebut adalah mu’jizat, dan berkata sebagian lainnya ini adalah karomah dan berkata sebagian lainnya ini adalah perdukunan dan tipu daya syaithan.
Pertanyaanya : kami berharap jawaban dari syaikh – semoga Allah membalas kebaikkan syaikh – yang sudi meluangkan waktunya untuk menjelaskan permasalahan ini dan menjelaskan hukumnya bersama dalil-dalilnya.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Jimat, Pembawa Bencana


Al-Ustadz Abu Muawiah
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
“Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah mereka (berhala-berhala kalian) itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Hanya kepada-Nyal bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (QS. Az-Zumar: 38)
Dari Uqbah bin Amir -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلَا أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ
“Barangsiapa mengantungkan tamimah (jimat) niscaya Allah tidak akan menyempurnakannya untuknya.” (HR. Ahmad no. 16763)
Dalam sebuah riwayat:
مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً  فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa mengantungkan tamimah (jimat) maka sungguh dia telah berbuat kesyirikan.” (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 492)
Dari Abdullah bin Ukaim -radhiallahu anhu- dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (jampi atau mantra), maka Allah akan menyerahkannya kepada gantungannya tersebut.” (HR. At-Tirmizi no. 1998. Diriwayatkan juga oleh An-Nasai no. 4011 dari Abu Hurairah)
Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu anhu- dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah adalah bentuk kesyirikan.” (HR. Abu Daud no. 3385, Ibnu Majah no. 3521, dan Ahmad no. 3433)
Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat oleh para dukun, yang dengannya mereka membuat dua orang saling mencintai, dinamakan juga al-athh (pelet).

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Hukuman Bagi Pelanggan Para Dukun

Al-Ustadz Abu Muawiah

Allah Ta’ala berfirman:
قُل لاَّ يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللَّهُ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)
Dari sebagian para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)
Dari Abu Hurairah dan Al Hasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa (Al-Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Ahmad no. 9171)
Dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha dia berkata;
سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسٌ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَيْسَ بِشَيْءٍ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَا أَحْيَانًا بِشَيْءٍ فَيَكُونُ حَقًّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا مِنْ الْجِنِّيِّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ فَيَخْلِطُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ
“Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai dukun-dukun, lalu beliau menjawab: “Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian dia membisikkannya ke telinga walinya (dukun) lalu mereka mencampuradukkan bersama kebenaran itu dengan seratus kedustaan.” (HR. Al-Bukhari no. 5762 dan Muslim no. 2228)

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Kamis, 14 Januari 2010

Kenapa Mereka Menjadi Mualaf

    Apakah mereka seorang mualaf atau sudah lama memeluk islam saya tidak tau pasti,karena tidak berani bertanya kepada mereka.Bahasa tentu saja jadi alasan utama untuk bertanya..hehehe.kan mereka orang bule.Kosakata inggris saya terbatas sekali,meski bukan tidak bisa samasekali.Duh...jadi inget dulu sekolah selalu bolos kalo pelajarannya bahasa inggris.Udah gitu kan pengenalan inggris untuk peralatan teknik.Bener-bener ga menyangka kalo bisa nyasar di brunei sampai 7 tahun dan bekerja dibidang yang bertolak belakang 380 derajat dengan ilmu yang dipelajari di sekolah dulu.(sekedar info saya cuma sekolah di STM jurusan listrik tegangan tinggi).Ok...kembali ke cerita mualaf.Dua kali ketemu di acara sholat ashar berjamaah,kemudian saling jabattangan selepas sholat.Yang menjadi pertanyaan kenapa  mereka jadi muslim dan menyakininya?Karena sholat mereka tegakkan,karena mereka berkenan menutup aurat dengan memakai jilbab(kalau yang satu ini saya melihat di restoran),dan wajah mereka jelas-jelas wajah eropa.Pengalaman ini bukan saya baca di situs-situs islam atau melihat video di youtube(convert to islam),bukan pula saya baca dari buku-buku.Tapi benar-benar hadir di sekitar saya secara langsung.Apakah sebenarnya rahasia hidayah itu???Selalu ada perasaan haru dan kagum yang selalu terlintas di hati saya.Sementara islam dipojokkan sebagai ajaran teroris,ajaran kekerasan,ajaran penindasan terhadap wanita,terbelakang,kebodohan dsb.Anda tentu sangat paham kalo orang putih sangat mengedepankan akal,rasional hingga menyeret mereka kepada paham atheis.Betulkah TUHAN itu ada?Tentu sangat sulit bagi mereka untuk menalar tentang islam,tentang kenyakinan akan hal-hal yang ghaib yang tidak kasatmata.Sementara secara materi mungkin mereka adalah orang-orang yang cukup dipandang dari kehidupan orang indonesia pada umumnya.Jadi alasan menjadi mualaf karena materi bisa di kesampingkan,itu menurut pandangan saya.Mungkin lain pandangan anda.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Kamis, 07 Januari 2010

Sistem Pend Anak & Hubungan Anak # Orang Tua (3)

     Friday, 28/08/2009 11:19WIB 
     Luqman bersama anaknya mengikuti langkah-langkah akidah setelah ia mengakar kuat dalam sanubari, setelah beriman kepada Allah tanpa ada sekutu bagi-Nya.

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.’” (12)
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)

    Konteks surat melanjutkan kisahnya tentang nasihat Luqman kepada anaknya. Dan ternyata, Luqman bersama anaknya mengikuti langkah-langkah akidah setelah ia mengakar kuat dalam sanubari, setelah beriman kepada Allah tanpa ada sekutu bagi-Nya, setelah meyakini akhirat tanpa ada keraguan terhadapnya, setelah meyakini keadilan balasan tanpa ada sesuatu yang luput darinya meskipun seberat biji sawi. Adapun langkah selanjutnya adalah tawajjuh kepada Allah dengan shalat, dan tawajjuh kepada manusia dengan mengajak mereka kepada Allah dan sabar menjalankan tugs-tugas dakwah dan keletihan-keletihannya yang harus diterima.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (17)

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Sistem Pend Anak & Hubungan Anak #Orangtua (2)

     Selasa, 25/08/2009 10:13 WIB
     Al-Qur’an mengarahkan untuk bersyukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat yang pertama, dan kepada kedua orangtua sebagai pemberi nikmat yang yang kedua.

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.’” (12)
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)
(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)
    Di bawah naungan gambaran yang lembut itu, al-Qur’an mengarahkan untuk bersyukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat yang pertama, dan kepada kedua orangtua sebagai pemberi nikmat yang yang kedua. Al-Qur’an menyusun kewajiban-kewajiban, dimana syukur kepada Allah disebut terlebih dahulu, lalu disusul dengan syukur kepada kedua orangtua. “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu..” Lalu al-Qur’an menghubungkan hakikat ini dengan hakikat akhirat: “Hanya kepada-Kulah kembalimu..” dimana bekal syukur yang disimpan itu bermanfaat.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Sistem Pend Anak & Hubungan Anak & Orangtua (1)

    Jumat, 14/08/2009 13:00 WIB     Al-Qur’an memaparkan hubungan antara orangtua dan anak dalam gaya bahasa yang lembut, dan melukiskan hubungan ini secara inspiratif, sarat emosi/perasaan dan kelembutan.


وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.’” (12)

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (13)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibuba panya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (14)

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan(15)

(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)

Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (17)

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalandan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19) (Luqman/31 : 12 – 19)
    Ada perbedaan riwayat tentang siapa sebenarnya Luqman yang dipilih al-Qur’an untuk menyampaikan masalah tauhid dan akhirat melalui lisannya. Sebagian mengatakan bahwa ia adalah seorang Nabi, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa ia hanyalah seorang hamba yang saleh. Mayoritas berpegang pada pendapat kedua.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Alasan Jin Merasuki Manusia

    Rabu, 06/01/2010 11:53 WIB

    Salam ustaz, ana ada pengalaman mengubat seorg akhwat yg diganggu jin.baru2 ni jin tu dtg lagi sewaktu akhwat tu tido.tujuan kedtgannya utk mengurangkan sakit akhwat ana ni disebabkan bekas2 peninggalan jin2 lepas yg pernah masuk di badannya.. apa yg ana nak kongsikan di sini ana berpeluang bercakap dgn jin ni.dia seorg budak 8 tahun.ana berborak dgn dia macam ana layan budak2.ana ada tanyakan kenapa dia boleh dtg dan pergi beberapa kali dlm badan akhwat tu.dia kata semuanya atas izin Allah.dan ana percaya jin ni adlh seorg muslim. ana teruskan bertanya beberapa solan.antaranya tentang jodoh.ana sekadar bercerita padanya yg ana udah lama buat istikharah tp xpasti udah diberi petunjuk @ belum.ana ada sebutkan nama lelaki tu.dia menjawab,lelaki tu soleh tapi ada yg lebih soleh.dia sebutkan satu nama yg baru.nama sepupu kepada akhwat tu.akhwat tu tak pernah mension nama si syabab ni.ana pun tak kenal siapa laki tu.ana tanyakan beberapa hal tentang si syabab pd jin tu…. keesokan harinya,ana tanyakan beberapa perkara ttg si syabab tu pada akhwat.semuanya di iyakan oleh akhwat tu.yg pasti dia tak sedar apa sj yg berlaku setiap kali jin singgah di badannya.dia tanya pada ana mcmn boleh tau semua perihal syabab tu.barulah ana ceritakan apa yg berlaku semlm…
jadi,persoalan sekarang adakah ana boleh percaya apa yg berlaku?.ana beriman pada perkara ghaib dan semua rukun2 iman yg lain.apakah tanda @ perkara yg Allah nak sampaikan di sini?asif,sekadar minta masukan…jazakillah
ummu aiman

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb
Ummu Aiman yang dimuliakan Allah swt
Masuknya jin kedalam tubuh manusia telah ditegaskan Al Qur’an, sunnah dan juga kesepakatan para ulama ahli sunnah. Firman Allah swt :
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.” (QS. Al Baqoroh : 275)

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Rabu, 06 Januari 2010

Keadaan Iblis di Neraka

Tuesday, 15/12/2009 16:20 WIB

Assalamualaikum
Ustadz yang dirahmati Allah,
Saya mau bertanya, jika iblis diciptakan dari api, lalu mengapa dia juga ditempatkan di neraka yang terbuat dari api yang panas?
Jazakumullah ustadz atas jawabannya
Gustri Eni Putri

Jawaban


Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Gusti Eni yang dimuliakan Allah swt
Telah diketahui bahwa Allah swt menciptakan iblis dan jin dari api, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya yang menceritakan tentang iblis :
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

Artinya : “Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al A’raf : 12)

Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Telah diketahui bahwa Allah swt akan mengadzab iblis dan orang-orang yang bersamanya dengan api neraka, sebagaimana firman-Nya :
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya : “Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (QS. Shaad : 85)
Telah diketahui pula bahwa adzab tersebut amatlah pedih sehingga merasuk kedalam tubuh. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara tabiat jasad dengan bahan yang digunakan untuk mengadzab. Lantas bagaimana setan merasakan adzab neraka padahal tabiatnya tidaklah berbeda dengan tabiat dzat tersebut karena ia adalah makhluk yang diciptakan dari api ?
Maka jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Allah swt Maha Mampu untuk merubah tabiat setan sehingga bisa merasakan adzab api neraka. Bukankah terkadang setan merubah bentuknya dengan bentuk-bentuk yang tidak seperti tabiatnya, terkadang dia tinggal di suatu tempat, tidur, duduk, mengenakan pakaian-pakaian yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya. Ia terkadang menempati rumah-rumah yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya ketika para pemiliknya memasuki rumah-rumah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai hadits Rasul saw namun demikian benda-benda tersebut tidaklah terbakar meskipun bersentuhan dengan setan itu. Disebutkan didalam beberapa riwayat bahwa setan pernah berupaya memalingkan Nabi saw disaat shalatnya, setan itu ingin merusak shalat beliau maka Nabi pun mencekiknya dan tangan beliau saw merasakan dinginnya lidah setan itu. Seandainya setan tetap seperti tabiatnya yang berasal dari api maka ia pasti membakar tangan Rasul saw yang telah menyentuhnya. Nabi Adam as telah diciptakan dari tanah namun dirinya telah dijadikan memiliki berbagai kehususan yang tidak seperti kekhususan sebuah tanah selama ruhnya masih berada didalam tubuhnya. Tidak mungkin pada tubuh manusia ditanam sebuah pohon sebagaimana pohon itu ditanam pada sebidang tanah.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Selasa, 05 Januari 2010

Perbedaan Jin, Iblis dan Setan

Kamis, 26/11/2009 12:24 WIB

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Bapak ustad Sigit yang dirahmati Allah SWT,Saya mau bertanya apa perbedaan antara Jin,Iblis dan syaitan.Bagaimana pula dengan penciptaan jin,karena setahu saya Allah SWT hanya menciptakan Malaikat,Iblis dan manusia.Sekian pertanyaan dari saya,atas jawabanya saya ucapkan terima kasih. Wassalam
Adi Setiawan

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Adi yang dimuliakan Allah swt
Al Qurthubi didalam tafsirnya tentang surat al Jin menyebutkan bahwa para ahli ilmu telah berbeda pendapat tentang asal usul dari jin. Al Hasan al Bashri mengatakan bahwa jin adalah anak dari iblis sedangkan manusia adalah anak dari Adam. Diantara mereka ada yang beriman dan ada yang kafir, mereka semua sama dalam hal pahala dan siksa. Barangsiapa diantara mereka yang beriman maka dia adalah wali Allah dan barangsiapa dari mereka yang kafir maka ia adalah setan.
Ibnu Abbas berkata,”Jin adalah anak dari jaan dan mereka bukanlah setan. Mereka (jin) juga mati, diantara mereka ada yang beriman dan ada yang kafir. Sedangkan setan adalah anak-anak iblis yang tidak mati kecuali bersama iblis.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Pakaian Muslimah Sesuai Syariat

Rabu, 30/12/2009 10:47 WIB

assalamaualaika wr. wb.
laangsung saja, ustdz...
begini, sebenarnya, pakaian yang bagaimanakah yang benar untuk di kenakan seorang muslimah?
dan bolehkah memakai celana yang longgar? tetapi tetap menutup seluruh tubuh...
jazakallah khairan katsir
wassalamualaika wr. wb.
PS

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb
Sesungguhnya menutup aurat bagi seorang wanita terhadap seluruh tubuhnya kecuali bagian-bagian yang boleh diperlihatkan adalah suatu kewajiban yang diperintahkan Allah swt. Berbagai nash al Qur’an maupun Sunnah telah menjelaskan syarat-syaratnya sebagai berikut :
1. Menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan kedua telapak tangan sebagaimana dikatakan jumhur ahli ilmu berdasarkan hadits Aisyah dari Asma binti Abu Bakar yang datang menemui Rasulullah saw dengan mengenakan pakaian yang tipis, kemudian Rasulullah saw berpaling darinya dan mengatakan kepadanya,”Wahai Asma sesungguhnya apabila seorang wanita telah mendapatkan haidh maka tidak sepantasnya ia memperlihatkannya kecuali ini.” beliau mengisyaratkan kepada wajah dan kedua telapak tangan.” (QS. Abu Daud dan al Baihaqi. Ini adalah hadits hasan sebagaimana dikatakan asy Syeikh Nashiruddin al Albani).
Oleh karena itu seyogyanya seorang wanita muslimah menutupi seluruh tubuhnya secuali wajah dan telapak tangannya. Termasuk dalam hal ini adalah kedua kakinya mengingat ada sebagian wanita yang menganggap enteng pemasalahan menutup kaki-kaki mereka padahal ini bertentangan dengan syariat.
2. Berbahan lebar dan tidak sempit karena bahan yang sempit dapat membentuk tubuh wanita dan ini bertentangan dengan tujuan dari hijab dan tujuan ini tidaklah bisa direalisasikan kecuali dengan baju yang berbahan lebar.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Fitnah Medis Modern

  

Nabi Muhammad saw lebih mengkhawatirkan rangkaian fitnah sebelum munculnya fitnah Dajjal yang terjadi di tengah ummat Islam. Nabi sampai menyatakan bahwa barangsiapa dapat menyelamatkan diri dari segenap rangkaian fitnah tersebut berarti ia sangat potensial untuk dapat selamat dari fitnah yang paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah Dajjal.
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ
مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.”(HR Ahmad V/389)

Sebelum Dajjal muncul untuk menebar fitnah dan kekacauan ke seluruh dunia, maka dunia sudah sangat heboh dengan hadirnya aneka fitnah di segenap lini kehidupan seolah menyambut kedatangan puncak fitnah, yaitu Dajjal. Nabi menjamin   tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Artinya, barangsiapa sebelum kedatangan Dajjal sudah cukup sensitif dan cukup cerdas untuk membentengi diri dan keluarganya dari berbagai fenomena kehidupan modern yang pada umumnya sudah mengalami kontaminasi nilai, maka sangat besar kemungkinan iapun bakal selamat dari  puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan tentu sebaliknya pun bakal terjadi, yaitu barangsiapa yang terjebak oleh satu apalagi lebih rangkaian fitnah sebelum keluarnya Dajjal, berarti ia telah menyebabkan diri dan keluarganya terperangkap ke dalam puncak fitnah yaitu Dajjal.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Kecenderungan Baru Mualaf di Inggris



   Selasa, 05/01/2010 17:52 WIB

  Caroline Bate adalah tipikal perempuan Inggris yang terpelajar. Ia pernah mempelajari bahasa Rusia dan Jerman sebelum akhirnya memilih jurusan manajemen dan mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang itu dari Universitas Cambridge.Lalu apa yang membuat Caroline istimewa? Yang membuatnya istimewa adalah minatnya terhadap agama Islam. Caroline mempelajari Islam dan merasa dirinya sebagai Muslim meski secara resmi ia belum mengucapkan dua kalimat syahadat. Caroline mewakili kalangan muda, kulit putih dan terpelajar di Inggris yang cenderung memiliki minat untuk mempelajari agama Islam. Sejumlah masjid di London mengakui adanya kecenderungan yang makin meningkat itu, bahkan bukan hanya berminat mempelajari Islam tapi juga menyatakan diri masuk Islam, terutama sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di AS. Seperti Caroline, warga Inggris yang masuk Islam kebanyakan berasal dari kalangan kelas menengah yang sudah mapan, punya karir yang bagus dan memiliki latar belakang kehidupan pribadi dan sosial yang bahagia. Dalam artikel "Wajah Baru Islam" yang dimuat di situs Islam For Today, penulisnya, Nick Compton menyebutkan bahwa trend semacam itu bukan hal yang baru di Inggris. Ia menyebutkan sejumlah warga asli Inggris ber "darah biru" yang memutuskan untuk menjadi seorang muslim, misalnya Jonathan Birt, putera dari Lord Birt yang masuk Islam pada tahun 1997 dan Joe Ahmed Dobson, putera mantan Menteri Kesehatan Inggris.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Senin, 04 Januari 2010

Gadis Rusia Dapat Hidayah

KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
imageimage“For me, Islam does make more sense,” ujar Alina. Dan akhirnya, gadis keturunan Rusia yang telah menetap di California ini mengikrarkan diri masuk Islam

Sekitar tiga bulan lalu, the Islamic Forum kedatangan seorang peserta baru. Seorang gadis berkulit putih dan tinggi semampai memasuki ruang kelas itu dengan pakaian muslimah yang sangat rapih. Pada awalnya memang saya mengira bahwa dia adalah seorang Muslimah keturunan Albania . Bahkan sangkaan saya ini berminggu-minggu, hingga suatu ketika saya tanyakan “when did you convert?”. Dengan sedikit tersipu dia menjawab: “I am still learning. I really want to know more before taking any decision”. Saya tentunya terkejut dengan jawaban itu. Sebab selama ini dia menampilkan diri di kelas persis seperti Muslim.

Kata-kata “insya Allah”, “masya Allah”, dll., keluar dari mulutnya persis seorang Muslimah.

Bahkan dalam beberapa kasus, dia terkadang menyelah penjelasan saya dengan tambahan, atau beberapa kali mengoreksi poin yang dianggapnya kurang tepat. Setiap waktu pun shalat pasti ikut melakukan shalat dengan jama’ah lainnya.

Ketika seorang non Muslim menanyakan tentang gambar dalam Islam, apakah boleh atau tidak? Saya menjelaskan bahwa itu tergantung gambar apa dan bagaimana serta untuk tujuan apa. Dia kemudian seolah mengoreksi bahwa “pictures of living creatures are not allowed. I read about this in the hadith Imam”, selahnya. Dalam beberapa kesempatan terpaksa saya harus jelaskan bahwa menyampaikan Islam itu mutlak memakai “pendekatan” yang tidak sekaligus.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Direktur Itu Bersyahadat









KDNY (Kabar Dari New York):
imageimageAkhirnya, ”wanita menyebalkan” dengan tertawanya yang lepas dan bersuara keras itu mengucapkan dua kalimah syahadat dan memeluk Islam.

Ketika pertama kali mengikuti kelas the Islamic Forum, wanita ini cukup menyebalkan sebagian peserta. Pasalnya, orangnya seringkali tertawa lepas, bersuara keras dan terkadang dalam mengekpresikan dirinya secara blak-blakan. Bahkan tidak jarang di tengah-tengah keseriusan belajar atau berdiskusi dia tertawa terbahak. Hal ini tentunya bagi sebagian peserta dianggap kurang sopan. Theresa, demikian dia mengenalkan dirinya, sangat kritis dan agresif dalam menyampaikan pandangan-pandangannya. “From what I’ve learned I do believe Islam is the best religion”, katanya suatu ketika. (watch 1.5 million Americans converted to ISLAM in USA )

but why women can not express themselves freely as men?, lanjutnya.

Dalam sebuah diskusi tentang takdir dan bencana alam, tiba-tiba Theresa menyelah “wait..wait…what? I don’t think God will allow people to suffer”. Ternyata maksud Theresa adalah bahwa Allah itu Maha Penyayang dan tidak mungkin akan menjadikan hamba-hambaNya menderita. Dia menjelaskan bahwa tidak mungkin bisa disatukan antara sifat Allah Yang Maha Pemurah dan penyayang dan bencana alam yang terjadi di berbagai tempat.

Biasanya saya memang tidak terlalu merespon secara serius terhadap pertanyaan atau pernyataan si Theresa tersebut. Saya tahu bahwa dia memang memiliki kepribadian yang lugas dan apa adanya, dan sangat cenderung untuk merasionalisasi segala hal. Belakangan saya tahu bahwa Theresa dengan nama akhir (last name) Gordon, ternyata adalah direktur sebuah rumah sakit swasta di Manhattan. Kedudukannya itu menjadikannya cukup percaya diri dan berani dalam mengekspresikan dirinya.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Kekaguman Katherine Wesley



KDNY (Kabar Dari New York):
imageimageAwalnya, ia hanya ingin meneliti Islam, khususnya fikih dan perbandingan hukum Islam. Tapi, ia mengaku “jatuh cinta” pada Islam. Sejak dua bulan terakhir ini, the Forum for non/new Muslims membahas tafsir S. Al-Hujurat Al-Quran. Rupanya metode pembahasan dengan menjelaskan kata per kata cukup menarik bagi banyak peserta. Memang di antara peserta itu sudah ada yang pernah mengambil kursus bahasa Arab. Sehingga pembahasan ayat-ayat Al-Quran dengan pendekatan “kata per kata” dan mendalami makna ayat-ayatnya dengan mendalami makna dari setiap kata menjadi daya tarik tersendiri.

Hari pertama saja, ketika saya menjelaskan kata ‘aamanuu’ pada ayat “yaa aayuhalladzina aamanuu laa tuqaddimuu……dst”, mengambil waktu yang cukup panjang untuk menjelaskan semua makna yang terkait dengan kata itu.

Dimulai dari kata “amina-ya’manu-amnun” yang berarti “aman”, hingga “aamana-yuuminu-I’maan wa amaanah” yang berarti “amanah” atau kepercayaan.

Duduk di salah satu sudut ruangan yang tidak terlalu luas itu, seorang gadis bule. Wajahnya putih bersih dan penuh senyum, tapi menampakkan sikap pemalu. Sesekali gadis itu menyelah seolah-olah membenarkan penjelasan saya, atau menguatkan argumentasi-argumentasi yang saya berikan.

Saya memang agak terkejut. Apalagi gadis ini belum saya kenal dengan baik. Maka, dalam sebuah sesi hari Sabtu itu saya Tanya, “may I ask you?”

“Yes sir!” jawabnya sopan.

“Do you speak Arabic?”, tanyaku.

“Oh no!”, katanya malu-malu. “But I took some course on Arabic”, lanjutnya.

"Di mana anda mengambil kursus Arab, dan bagaimana tingkat bahasa Arab mu?" tanyaku.

Dengan sedikit tertawa dia mengatakan, “Jujur saya malu mengatakannya. Saya baru pemula.”

“Saya juga pemula! Jawab saya sambil bercanda.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Mengislamkan Amerika : Catatan Dakwah Dai Muda Asal Indonesia di Amerika



KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
imageimageSINOPSIS : Setelah Jum’atan, ditemani seorang Sister, Margarita menemui saya di depan pintu. Dengan sedikit canggung, dia menyampaikan keinginannya untuk resmi menjadi seorang Muslimah. Alhamdulillah, disaksikan oleh ribuan jamaah, Margarita diiringi oleh linangan airmata berikrar,”Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadan Rasul Allah”, disambut dengan pekikan takbir berkali-kali oleh para hadirin.” *Mengislamkan Amerika, itulah barangkali cita-cita ustadz muda Syamsi Ali. Ia hijrah ke negeri adidaya itu bukan untuk mencari nafkah atau berhura-hura. Syamsi merelakan diri jauh dari tanah air kesayangan, untuk menyambung misi Rasulullah saw., menyebarkan dakwah Islam. Liku-liku, pengalaman dan materi dakwahnya di kediamannya New York dan negara-negara bagian lain diabadikan dalam buku ini.

Syamsi Ali, lahir di Kajang-Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1967. Syamsi kecil menyelesaikan Sekolah Dasar di kampung halamannya suku Kajang, Sulsel. Untuk memperdalam ilmu agama, orangtuanya kemudian menyekolahkan Syamsi ke Pondok Pesantren Muhammadiyah “*Darul-Arqam* “, Makasar. Setelah tamat dari pesantren tahun 1987, Syamsi remaja mengabdikan diri sebagai staf pengajar di almamaternya hingga akhir 1988. Saat itu mendapat tawaran beasiswa dari *Rabithah Alam Islami* untuk melanjutkan studi ke *International Islamic University*, Islamabad, Pakistan. Tahun 1992 ia menamatkan program sarjana (S-1) dalam bidang Tafsir Al- Qur’an. Kuliahnya berlanjut pada universitas yang sama dan menyelesaikan magister (S-2) dalam bidang Perbandingan Agama pada tahun 1994. Selama studi pascasarjana di Pakistan, Syamsi muda juga bekerja sebagai staf pengajar pada sekolah *Saudi Red Crescent Society* di Islamabad. Dari sekolah itulah kemudian ia mendapat kesempatan untuk mengajar pada *Islamic Education Foundation* Jeddah, Saudi Arabia di awal 1995. Itu yayasan pendidikan milik Amir Mamduh, adik Raja Fahd.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

”Adzan itu Masih Terngiang di Telingaku”

KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
imageimageSabtu 9 Juni lalu, saya datang ke Islamic Cultural Center of New York lebih awal. Selain ingin melihat dari dekat jalannya Weekend School (sekolah akhir pekan), juga sekretaris menelpon kalau ada seseorang yang ingin bertanya tentang Islam. Saya minta agar dipersilahkan datang setelah Zuhur sehingga bergabung dengan the Islamic Forum for non Muslims, kelas khusus setiap pekan bagi orang-orang non-Muslim yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai ajaran Islam. Tapi rupanya, orang tersebut hanya bisa sebelum jam 12 siang itu.

Sekitar pukul 11 pagi masuklah seorang wanita bule dengan kerudung yang rapih. Saya sedikit terkejut sebab ketika masuk ke ruangan saya dia mengucapkan salam dengan sangat fasih, bahkan hampir saja saya mengira kalau yang bersangkutan itu adalah orang Syam (Palestina, Jordan atau Libanon).

Saya kemudian mempersilahkannya duduk dan bertanya: “Hi, what’s your name and where are you from?” Dengan sedikit tersenyum dia menjawab: “Hi,. I am Jemie. I am from here but my parents are from Texas”. Saya ingin tahu kefasihan dia dalam bersalam, maka saya tanya: “How come you said salaam in way that’s so perfect? I tended not to believe that you’re an American”. “Oh..I know Arabic and speak it fluently” jawabnya cepat.

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Minggu, 03 Januari 2010

Sejarah NATAL

Kita sebagai umat islam masih saja berdebat tentang mengucapkan selamat natal kepada teman-teman kristen kita.Ada yang berpendapat sah-sah saja,hanya sekedar ngucapin selamat natal.Juga sebagai rasa toleransi akan kehidupan beragama,hingga ada yang ikut-ikut sekalian pergi gereja merayakan natal.Fenomena apakah ini??Padahal jelas-jelas islam melarang umatnya untuk bertoleransi dengan umat lain dalam masalah aqidah.Islam sangat TEGAS ketika sudah memasuki ranah aqidah.Allah SWT berfirman dalam AlQuran 2:120;yang pada intinya adalah orang yahudi dan nasrani secara aqidah tidak senang terhadap umat islam.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."
                                                                                                        (Al Baqarah QS: 2.120).

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!

Perhatikanlah Anak-Anakmu


"Jikalau Anda tidak mengatakan kebenaran tentang diri sendiri, Anda tidak dapat mengatakan kebenaran tentang orang lain" (Virgina Woolf).

Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata, "Suatu hari aku sedang bersama anak-anak. Tiba-tiba muncul Rasulullah SAW dan berkata, 'Assalamualaikum, hai anak-anak'."
Sementara itu, pada suatu hari, seorang pegawai Umar bin Khatab ra menemui khalifah tersebut. Ia kaget mendapati sang khalifah sedang berbaring, sementara beberapa anak kecil sedang asik bermain-main di sekitarnya. Orang tadi memperlihatkan rasa keheranan melihat hal itu.
Sang Khalifah lalu bertanya, "Jadi bagaimana keadaanmu dengan keluargamu?" Ia menjawab, "Begitu melihatku, keluargaku yang berbicara langsung diam". Umar berkata kepadanya, "Kalau begitu, kamu turun saja dari jabatanmu. Soalnya kalau terhadap keluarga dan anakmu saja kamu tidak bisa berlaku lembut, bagaimana kamu bisa berlaku lembut terhadap umat Rasulullah SAW?".

Baca Selengkapnya dan Rajinlah membaca..!!!