Sabtu, 13 Februari 2010

Dua Tahun Sudah

 
(Lihat lah gaya nya....!)
     Tak terasa 2 tahun sudah,usia pangeran kecilku.Alhamdulillah syukur kepada ALLAH swt atas limpahan semua nikmat hidup,kemudahan-kemudahan dan kesehatan yang kita nikmati secara cuma-cuma.Seperti baru kemarin dan teringat dengan jelas dalam ingatan semua proses kehidupan yang teramat mudah dirasa.Maha benar ALLAH SWT,sungguh hanya Dia-lah yang Maha Memudahkan kehidupan kami sekeluarga.Maret 2007 kami menikah,pertengahan bulan mei 2007,istri dinyatakan hamil.Kami tidak mengira akan secepat itu,meski kami memang tidak mempunyai niat untuk menunda kehamilan.Tapi bukankah diluar sana begitu banyak cerita betapa sulit untuk mendapatkan seorang anak.5 tahun bahkan puluhan tahun dinanti dengan kesabaran yang melimpah akan hadirnya cahaya mata bagi pasangan suami istri.Bahkan di dalam Al Quran di abadikan kisah Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim tentang hadirnya keturunan yang dinanti tak kunjung datang padahal usia sudah sangat tua.Utaian doa di dalam Al Quran agar diberi keturunan yang sholeh,sesungguhnya adalah kalimat-kalimat doa Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim.Lihat kisah Nabi Zakaria di dalam Al Quran surat 3;38-41.Lihat kisah Nabi Ibrahim dalam Al Quran surat Huud;69-73.Kembali tentang kehamilan istri yang sungguh ternyata kesusahan yang semakin bertambah-tambah tiap bulan,dari mulai ngidam,muntah-muntah,badan lemah,pusing,tidur susah karena jabang bayi dalam kandungan lumayan aktif bergerak-gerak.9 bulan semua penderitaan harus dirasa dan dijalani dengan kesabaran agar kelak dapat melihat generasi baru yang akan mewarisi hidup kita.Perkiraan kelahiran oleh dokter adalah 24 februari 2008 mengikut siklus haid terakhir,bisa saja maju atau mundur seminggu.Setelah 2 bulan terpisah,karena istri pulang dulu ke indonesia,awal februari 2008 saya pulang ke indonesia langsung ke ponorogo.3 februari kalo tidak salah saya ke bogor,menyusul istri karena berencana melahirkan di ponorogo.

    Ada cerita yang benar-benar saya merasa keajaiban besar yang diluar jangkauan kekuasaan kami menjelang proses kelahiran anak saya.Hari sabtu,tiket kereta api ekskutif bogor-ponorogo sudah di tangan.Tetapi pada hari jumat pagi sebelumnya,ternyata terjadi pendarahan  meski hanya sedikit.Pukul 5 sore kami periksa ke bidan,yang hasilnya benar-benar membuat saya marah,kesal,bingung jadi satu.Menurut bidan katanya sudah terjadi pembukaan pintu leher rahim ke satu.Bahkan masih menurut bidan,kalo mau dibawa jalan-jalan,mungkin malam sudah bisa melahirkan.Dalam hati terlintas,ah mungkin ini sekedar akal-akalan biar melahirkan ditempat ini.Akhirnya pulang,bilang ke istri,udah jangan banyak bergerak trus tidur,jangan bilang ke emak kalo sudah pembukaan satu.Besok kita mesti jalan ke ponorogo.
      Sebuah perjalanan yang sangat mendebarkan,menakutkan akan resiko melahirkan di tengah jalan,meski perjalanan gambir-madiun hanya 10 jam.Sabtu sore kami nekat pulang ke ponorogo diantar om arsil dan teh upung sampai stasiun gambir jakarta pusat.Jam 5 sore kereta api berangkat menuju madiun.Perjalanan yang tiba-tiba penuh dengan ketakutan dan sejuta doa; Ya ALLah,semoga Engkau mudahkan perjalanan ini.Semoga anak ini tidak lahir ditengah jalan.Doa dipanjatkan,sholawat di lafazkan tiada henti sepanjang perjalanan semoga di jauhkan dari kesulitan.Bahkan jabang bayi dalam kandungan pun diajak berkomunikasi,diusap-usap;nak..jangan rewel ya.ini lagi dijalan ntar kalo sudah sampai rumah baru boleh lahir..!Alhamdulillah syukur tiada terkira,perjalanan yang mendebarkan akhirnya berakhir juga meski baru nyampai madiun pukul 03.30 dinihari.Masih 1 jam lagi perjalanan menuju ponorogo ditempuh dengan taksi.Masih sangat jelas teringat bahwa kami adalah makluq peminta-minta.
    Dalam perjalanan ke ponorogo,istri saya masih berharap kemudahan sambil mengusap-usap perut; nak...jangan lahir sekarang yah..!mama masih capek.biar mama istirahat dulu dalam 1 atau 2 hari lagi.Benar-benar kami masih menawar lagi.Minggu pagi sampai ponorogo,buat istri ketemu pertama kali dengan mertua dan keluarga besar saya sudah dalam keadaan hamil,itupun sudah dalam keadaan siap melahirkan.Minggu,senin,hingga selasa pagi jam 9,perut sudah terasa mules,jam 10 air ketuban sudah pecah,kami bergegas pergi kerumah bidan.Awal di rumah bidan,rasa sakit masih jauh intervalnya.Mulai jam 11 rasa sakit terus memuncak dengan perubahan pembukaan 2,3,4 dst.Sakit yang saya tidak bisa membayangkan rasanya,sampai istri teriak-teriak histeris kesakitan.Bukankah andai sampai meninggal tatkala melahirkan dikira mati syhid dalam pandangan islam?.Subhanallah...Sambil memangku kepala istri,saya terus membaca takbir,tasbih,istigfar sambil terus memberinya semangat untuk kuat,mengumpulkan kekuatan untuk mengejan dan mengatur pernafasan.Dalam pertarungan melawan rasa sakit,bu bidan ngasih tau!...tu mas..kepalanya udah mulai kelihatan.Akhirnya lengkaplah pengalaman saya menyaksikan semua proses kelahiran anak saya dari awal.Tepat 2 hari dari kedatangan di ponorogo,hanya perlu waktu 2 jam proses kelahiran,jam 01.15 menit,anak itu lahir dengan selamat.Bahagia tak terperi kami suami istri,kami menangis dalam haru dan saya telah menjadi seorang ayah.AllahSWt,sungguh tak terhingga kemurahannya,jika Dia memudahkan maka tiada yang sulit semua kejadian.Bukankah banyak cerita begitu susahnya untuk melahirkan?Ada yang kritis karena pendarahan begitu hebat,ada yang kritis karena posisi bayi terbalik dan terlilit tali pusar,bahkan ada yang mesti di operasi cesar.Mengikut sunah Nabi Muhammad SAW,tepat satu minggu kemudiaan,kami cukur rambutnya,kami adakan aqiqah dan kami beri nama yang baik.
                 .........AHMAD IBNU ASHIM HIDAYATULLAH.........
Sebuah doa yang kami lekatkan sepanjang umurnya semoga menjadi orang terpuji akhlaqnya karena hidayah/petunjuk dari ALLAH SWT.Bukankah di jalan ALLAH SWT semua sumber keselamatan dan keberkahan hidup???Dunia bahkan akhirat.AMIN.
Brunei..feb 2010!

0 comments: